Tingkatkan Kemampuan Warga dan Demi Menjaga Lingkungan, Nagari Kamang Hilia Adakan Sekolah Lapangan
Kamang Hilia – Nagari Kamang Hilia Kecamatan Kamang Magek mengadakan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Tanaman (SL PHT) untuk warganya yang bertempat di Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam (04/01/23).
Dalam pelatihan yang sudah berlangsung sejak 20 Oktober 2022, seluruh warga yang mengikuti diberikan berbagai materi terkait pengendalian hama tanaman dan pembuatan pupuk alami tanaman khususnya padi. Semua bahan yang dipergunakan merupakan bahan-bahan alami dan banyak berasal dari bahan sisa seperti sisa sayuran, buah-buahan dan lain sebagainya.
Wali Nagari Kamang Hilia Khudri Elhami, S.Pt kepada Bukittinggi dot Info menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 20 orang warga yang dipilih dari beberapa kelompok tani yang ada di Kamang Hilia.
“Rencananya kegiatan ini diadakan sebanyak 20 kali pertemuan setiap hari Rabu tiap minggunya. Materi yang diberikan semuanya bagaimana kita memanfaatkan bahan-bahan alami yang tentu ramah lingkungan. Selain itu kita berharap hasil setelah kegiatan ini, ketergantungan para petani terhadap pupuk buatan (kimia) bisa berkurang bahkan bisa lepas dari bahan-bahan kimia sehingga lingkungan kita kembali terjaga keasriannya” jelas Khudri.
“Sebenarnya untuk kegiatan ini sendiri yang bisa ditanggung oleh dana Nagari hanya untuk 8 kali pertemuan. Sedangkan sisanya 12 kali pertemuan ini dilaksanakan dengan swadaya para warga. Alhamdulillah antusias warga untuk ikut kegiatan ini sangat tinggi sekali sampai mengambil inisiatif sendiri untuk swadaya melanjutkan kegiatan hingga 20 kali pertemuan nanti” sambungnya.
“Kami dari pemerintah Nagari tentu berharap kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Tanaman (SL-PHT) ini dapat membawa dampak positif kepada warga Nagari Kamang Hilia dan bisa menjaga lingkungan” tutupnya.
Secara terpisah narasumber SL-PHT Elvia dari POPT Kamang Magek dan Tilatang Kamang menjelaskan kegiatan SL PHT ini tujuan utamanya menambah ilmu para petani dan juga menghasilkan produk tanaman yang tidak berdampak kepada kesehatan.
“Disini diajarkan banyak ilmu mengenai pengendalian hama tanamanan dan juga membuat pupuk alami dari berbagai bahan alami yang ada disekitar kita. Dengan mengetahui ilmunya, diharapkan jumlah produksi tanamanan bisa lebih meningkat” jelas Elvia.
“SL PHT ini juga mengingat kondisi pupuk pabrik akhir-akhir ini yang sering terjadi kelangkaan. Semua pupuk itu bisa dibuat sendiri oleh petani dengan menggunakan bahan-bahan alami yang ada disekitarnya seperti bahan sisa. Kita juga berharap bisa meminimalkan penggunaan pestisida dan kapan perlu sama sekali tidak menggunakan pestisida. Jadi arahnya di Kamang Hilia ini adalah membuat pertanian yang organik” lanjut Elvia.
“Terkait dengan organik ini, juga berhubungan dengan kasus stunting yang terjadi belakangan ini di daerah kita. Jika bahan makanan kita tidak tercemar dengan bahan-bahan kimia dan cemaran pestisida, tentu makanan kita akan jadi makanan sehat. Dengan makanan sehat, kasus stunting ini tentu bisa ditekan” sambungnya.
“Semoga setelah SL-PHT ini, para petani kita dapat membuat sendiri bahan untuk pupuk alami dan juga pestisida alami. Serta petani bisa melakukan pengendalian hama tanaman sehingga kualitas dan kuantitas hasil pertanian bisa lebih meningkat” tutup Elvia.
Diamati langsung di tempat pelatihan, disini diadakan beberapa eksperimen yang diikuti langsung oleh seluruh peserta. Eksperimen yang dilakukan seperti pengujian padi yang di sekat-sekat dan dimasukkan hama yang berbeda. Selanjutnya ada eksperimen pembuatan pupuk alami, pengujian tanah dan air yang mengandung nutrisi untuk tanaman menggunakan listrik dan lampu, serta eksperimen-eksperimen lainnya. (Angah)
