Studi Tiru Pariwisata Ke Bali Pokir Ismunandi Sofyan Bagian Pertama
Bali – Rombongan masyarakat yang telah mengikuti Bimtek Pelaku Ekonomi Kreatif yang diadakan oleh Ismunandi Sofyan, SE mengikuti studi tiru ke Pulau Dewata Bali pada 21 – 24 Juni 2023. Masyarakat yang terpilih ini berasal dari beberapa angkatan bimtek yang telah diadakan di Hotel Sakura Lubuk Basung beberapa waktu lalu.
Selain unsur masyarakat, dalam rombongan ini juga mengikutkan pendamping dari Dinas Pariwisata Sumatera Barat, beberapa orang Wali Nagari di Kabupaten Agam yang Nagarinya berpotensi untuk dikembangkan menjadi Nagari Wisata dan juga beberapa awak media termasuk Bukittinggi dot Info.
Setelah menempuh perjalanan jauh lewat udara, semua peserta mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada malam hari dengan selamat. Selanjutnya semua peserta menuju hotel yang hanya berjarak 15 menit perjalanan dari bandara. Di Hotel ini semua peserta makan malam dengan menu makanan yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Sumbar.
Untuk hotel dipilihkan sebuah hotel yang hanya menyediakan masakan halal mengingat semua peserta yang mengikuti kegiatan ini beragama Islam. General Manager hotel tersebut kebetulan berasal dari kota Payakumbuh Sumatera Barat.
Kepada Bukittinggi dot Info Ismunandi Sofyan menjelaskan bahwa untuk membawa rombongan ke Pulau Bali perlu kehati-hatian untuk memilihkan tempat makan bagi peserta. Hal ini mengingat agama yang dianut masyarakat Bali didominasi oleh Agama Hindu sedangkan Sumatera Barat didominasi agama Islam.
“Selama di Bali kami memilihkan tempat makan halal dan juga kepada semua rombongan dipesankan untuk jangan sembarangan makan dan tidak ragu untuk bertanya bahan pembuat suatu makanan. Dibeberapa tempat disini, memang ada rumah makan yang terang-terangan menuliskan menu yang bagi umat Muslim dilarang untuk memakannya, misalnya babi guling dan lainnya” jelas Ismunandi.
“Peserta yang mengikuti kegiatan ini kami seleksi dari peserta-peserta yang telah mengikuti Bimtek Pelaku Ekraf yang telah kami adakan beberapa waktu lalu. Dan juga dibawa beberapa orang wali nagari yang memiliki nagari berpotensi untuk dikembangkan menjadi Nagari Wisata” lanjutnya.
“Disini semua peserta akan dibawa untuk mengikuti kegiatan bimbingan dari Manager Desa Wisata terbersih nomor 3 di dunia yaitu Desa Wisata Penglipuran. Disana semua peserta dapat juga melihat langsung bagaimana pengelolaan wisata yang sangat tertib. Termasuk juga pengaturan cara masyarakat yang berdagang yang unik dan tidak kita temui di daerah kita terutama Bukittinggi Agam” sambung Ismunandi.
“Beberapa destinasi wisata dan pusat belanja oleh-oleh akan dikunjungi oleh semua peserta. Dipastikan peserta akan menyaksikan langsung bagaimana keterlibatan semua unsur masyarakat dalam pariwisata sehingga Bali bisa maju dengan hanya mengandalkan sektor Pariwisata. Karena Bali tidak memiliki sektor industri atau pertambangan seperti di Sumatera Barat” sambungnya lagi.
“Hal terpenting disini adalah bagaimana masyarakat kita bisa melihat langsung pengaruh pariwisata terhadap budaya masyarakat Bali yang tetap bisa berjalan dengan baik tanpa mempengaruhi masyarakat Bali” tegas Ismunandi.
“Kita berharap semua peserta bisa mengikuti kegiatan ini secara penuh dan bisa mendapatkan ilmu untuk mengembangkan pariwisata dan juga ekonomi kreatif yang juga sektor utama di Sumatera Barat khususnya Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam” tutup Ismunandi. (Angah)