Bukittinggi

Angku Herman Sofyan Mengadakan Pelatihan Adat dan Budaya Untuk Bundo Kanduang

Bukittinggi, Bukittinggi.Info – Anggota DPRD Kota Bukittinggi komisi II Herman Sofyan, SE mengadakan pelatihan adat dan budaya untuk Bundo Kanduang se Kecamatan Guguak Panjang Bukittinggi pada 8 sampai 9 Desember 2022.

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 100 orang yang berasal dari utusan masing-masing kelurahan se Kecamatan Guguak Panjang yang diadakan di Hotel Grand Malindo Panorama Bukittinggi.

Kepada Bukittinggi dot Info Herman Sofyan, SE yang akrab disapa Angku Herman ini menerangkan bahwa salah satu bentuk tanggung jawab moral kami sebagai wakil rakyat tentu adalah berusaha mengembalikan tatanan masyarakat kita yang beradat dan berbudaya. Sehingga “para bundo kanduang Harus mengenal sejarah agar tidak salah melangkah“.

“Alhamdulillah kita bisa menganggarkan dana Pokok Pikiran (Pokir) untuk mengadakan pelatihan adat dan budaya ini dengan melibatkan para bundo kanduang se Kecamatan Guguak Panjang” jelas Angku Herman.

“Dalam pelatihan adat ini kami menghadirkan 4 orang narasumber yaitu Mak Katik budayawan Minangkabau yang sudah sangat terkenal dengan kegigihannya mengajarkan dan mengenalkan adat dan budaya Minangkabau ke seluruh daerah bahkan hingga ke luar negeri. Kami juga menghadirkan Ketua Bundo Kanduang kota Bukittinggi. Selanjutnya Zul Fauzi, SH dan Arbi Naefael Deswehendris, S.AP” lanjutnya.

“Kami berkeinginan dengan pelatihan ini, para bundo kanduang kita kembali diingatkan mengenai adat dan budaya, kenal dengan sejarah, dapat paham bagaimana posisi bundo kanduang di tengah masyarakat serta dapat kembali menerapkan adat dan budaya di tengah masyarakat. Sehingga adat dan budaya kita yang sudah terkenal dengan segala kebaikan dan kelebihannya dapat kembali “bersinar” ditengah masyarakatnya” harapnya.

Baca Juga  Silaturahmi Satbinmas Polresta Bukittinggi ke Kantor Pokdar Kamtibmas

“Semoga kedepannya kegiatan-kegiatan serupa dapat kami adakan kembali. Sehingga tatanan masyarakat Bukittinggi yang beradat dan berbudaya bisa kembali kita hidupkan. Dan para peserta pelatihan ini dapat mengenali sejarah agar tidak salah melangkah” tutupnya. (Angah)